Kaleb hidup pada masa Keluaran, kira-kira 400-450 tahun setelah Yakub dan putra-putranya pergi ke Mesir untuk menyelamatkan diri dari bahaya kelaparan di Kanaan. Riwayat hidup Kaleb ditulis di kitab Bilangan 13, Bilangan 14, Bilangan 32, Ulangan 1, Yosua 14-15. Kaleb adalah orang Kenas, putra ketiga Hezron, anak Peres, adik bungsu Yerahmeel (1 Taw 2:9).
Kaleb adalah pemimpin Yehuda, merupakan salah satu dari dua belas pengintai yang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Waktu itu Kaleb berumur 40 tahun. Diceritakan di Bilangan 13:17-33, saat itu bangsa Israel berkemah di padang gurun Paran, Musa mengutus dua belas pengintai pergi ke tanah Kanaan, -yang jauhnya kira-kira 120 km dari padang gurun Paran-, untuk menyelidiki segala sesuatu tentang Kanaan, yaitu keadaan tanahnya, penduduknya dan bentuk kotanya.
Pada masa itu sedang musim panen anggur kira-kira akhir bulan Juli. Mereka pulang dari tugas pengintaian dengan membawa setandan buah anggur, delima dan ara, sebagai bukti bahwa Kanaan adalah negeri yang subur dan makmur. Kota-kotanya besar, berkubu/berbenteng, dengan luas antara 2,5ha – 10 ha. Penduduknya terdiri dari campuran berbagai suku, yaitu suku keturunan Enak, Amalek, Het, Yebus, Amori, dan Kanaan. Orang-orang Enak berperawakan tinggi, kuat dan raksasa. Sekembalinya dari Kanaan, mereka memberikan laporan yang sama dengan respon yang berbeda mengenai Kanaan.
Laporan pertama, sepuluh pengintai mengatakan bahwa Kanaan memang negeri yang berlimpah susu dan madunya, dan respon mereka, “Tetapi orangnya besar-besar dan suka memakan orang. Kita tidak dapat maju. Kita tidak mungkin mengalahkan mereka!” (Bil 13:31-33)
Laporan kedua, Kaleb dan Yosua mengatakan hal yang sama, yaitu Kanaan yang berlimpah susu dan madunya, serta dihuni oleh orang Enak yang besar-besar dan kuat, tetapi respon Kaleb, “Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya”(Bilangan 14:30). Dengan sikap imannya ini Kaleb menjadi salah satu yang diijinkan Tuhan masuk Kanaan Tuhan menjanjikan bahwa Kaleb dan anak-anaknya akan melihat dan mendapatkan negeri yang dijanjikan Allah (Ulangan 1:34-36).
Akhirnya pada umur 85 tahun Kaleb memperoleh tanah pegunungan yang dijanjikan Tuhan, yaitu Hebron, menjadi tanah milik pusakanya (Yosua 14:6-15). Bahkan Kaleb juga mendapatkan tanah lainnya yaitu Kiryat-Arba dan Debir/Kiryat-Sefer yang direbut oleh Otniel yang kemudian menjadi menantunya (Yosua 15:13-17).
KETELADANAN HIDUP KALEB
Kaleb adalah tokoh yang layak untuk dipelajari karena banyak sifat dan sikap positif yang pantas untuk kita teladani.
- Iman yang teguh kepada Tuhan.
Keteguhan iman Kaleb terlihat dari sikap dan kata-katanya. “Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka la akan membawa kita masuk ke negeri itu …. ” (Bilangan 14:6-9). Iman inilah yang memampukan Kaleb bersikap optimis dan berani mengambil sikap yang berbeda dengan sepuluh pengintai lainnya meskipun nyawanya terancam (Bilangan 14:10). Yaitu bahwa Allah yang mengutus mereka, Allah yang mereka sembah, Allah yang membebaskan mereka darti Mesir, pasti sanggup menolong mereka menghancurkan orang-orang Enak dan merebut tanah Kanaan yang sudah dijanjikan Allah.
- Optimis dan memiliki iman yang kuat.
Sikap ini ditunjukkan di Bilangan 13:30, di mana dia mengatakan, “Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkan mereka”.
Sekalipun sebagian besar pengintai pesimis dan takut untuk menghadapi kanaan, namun kaleb memiliki pikiran yang berbeda.
Sikap optimis Kaleb menimbulkan akibat yang sangat baik bagi dirinya. Sikap optimis memberikan kekuatan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Iman yang dimiliki Kaleb mampu mengalahkan ketakutannya pada penduduk Kanaan yang berperawakan raksasa.
Kaleb juga berani melawan bangsa Israel yang mengancam hendak melontarinya dengan batu. Meskipun nyawanya terancam, Kaleb berani melawan pendapat mayoritas dan dengan sekuat tenaga mempertahankan pendapatnya karena dia yakin Allah sanggup mengantarkan bangsa israel kepada kemenangan.
- Mempunyai roh yang berbeda (Bilangan 14:24).
Kata ‘roh’ dalam bahasa aslinya Ibrani menggunakan kata ‘ruwach’ yang memiliki banyak definisi. Dalam konteks ayat ini, kata ‘roh’ dapat didefinisikan sebagai kepribadian dan karakter seorang Kaleb yang berbeda dengan orang lain. Terjemahan NIV menyebutnya ‘different spirit’ yang dapat diartikan Kaleb mempunyai semangat yang berbeda. Life Application Bible (The Living Bible) menterjemahkan sebagai ‘different kind’ yang dapat diartikan bahwa Kaleb mempunyai kebaikan hati yang berbeda dari orang lain.
- Mengikut Tuhan dengan sepenuhnya (Bilangan 14:24).
Kaleb memiliki kesetiaan dalam mengikut Tuhan. NIV menterjemahkan sebagai, ‘he follows Lord wholeheartedly’ yang diartikan sebagai: mengikut Tuhan dengan sepenuh hati, tulus ikhlas dan sungguh-sungguh. Cintanya pada Tuhan membuatnya mempunyai loyalitas yang tinggi.
- Mental pemenang dan semangat yang tinggi.
Kaleb mempunyai mental pemenang. Mental ini dibangun oleh sikap optimisnya yang didasari oleh iman yang kokoh. Keyakinan Kaleb bahwa bangsa Israel akan bisa mengalahkan orang-orang perkasa dan merebut tanah Kanaan, menunjukkan bahwa Kaleb punya mental pemenang atau juara sebelum maju berperang.
PRINSIP ATAU PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL DARI TOKOH KALEB
- Iman yang teguh memampukan kita menghadapi berbagai masalah kehidupan.
- Tuhan memelihara kehidupan orang yang setia mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.
- Tuhan menyertai orang yang teguh pada komitmen dan mempertahankan prinsip yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
- Bersikap optimis memotivasi kita untuk terus maju dan tidak mudah menyerah.
- Kita harus memberi dampak positif bagi orang lain.